Ketujuh : Memasukan anak ke halaqah tahfiidzul Qur'anul Kariim yang menyebar di masjid-masjid.
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : "خيركم من تعلم القرآن وعلمه
Dari `Utsman bin `Affan radihallahu `anhu bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda : "Sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al Qur’an dan yang mengajarkannya".[10]
Kedelapan : Membentengi anak-anak dari pengaruh alat-alat teknologi canggih yang jelek.
Juga dari penyebab-penyebab yang akan menggiring kepada penyimpangan dan memotivasi mereka untuk melakukan tindakan kriminal dan menjerumuskan mereka ke tempat-tempat yang jelek dari apa-apa yang mereka lihat di internet dan siaran televisi, dari bentuk film-film porno, sinetron-sinetron yang rusak. Demikian juga bentuk film-film kartun yang merusak akhlaq, yang terdapat di dalamnya bentuk penyelisihan-penyelisihan terhadap syari`at terutama dalam masalah akidah dan akhlak, bersamaan banyaknya manusia yang bermudah-mudahan dalam masalah ini dan melalaikan mereka dari hal-hal yang terkandung di dalamnya bentuk kerusakan yang sangat besar.
عن معقل بن يسار رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : "ما من عبد يسترعيه الله رعية يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته إلا حرم الله عليه الجنة
Dari Ma`qil bin Yasaar radhiallahu `anhu bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada seorang hamba pun dimana Allah Tabaaraka wa Ta`aala telah mempercayakan satu kepemimpinan kepadanya, lantas dia meninggal dihari dia meninggal sementara dia berbuat curang terhadap rakyatnya kecuali Allah telah mengharamkan atasnya surga”.[11]
Diantara bentuk penipuan adalah memasukan alat-alat yang merusak ke dalam rumah dan merusak din (agama) anak-anak tersebut.
Kesembilan : Mengajarkan kepada mereka masalah-masalah keislaman dan keimanan dan menanamkan ke dalam hati-hati mereka keagungan Allah, kecintaan mereka kepada-Nya, dan menanamkan kecintaan mereka kepada Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam, menjelaskan tentang keutamaannya dan keutamaan berqudwah dengannya Shollallhu `alaihi wa Sallam.
Lalu mengajarkan kepada mereka adab-adab yang baik, akhlaq yang mulia seperti adab berpakaian, adab masuk masjid, adab makan dan minum, dzikir-dzikir pagi dan sore, adab menghormati orang yang lebih tua, adab dengan teman-teman dan sahabat-sahabat mereka, kemudian membiasakan mereka untuk berbicara yang baik dan menjauhkan mereka dari ucapan-ucapan yang jelek, membiasakan mereka untuk bersih baik badan atau pakaian, dan selain yang demikian dari bentuk adab-adab yang baik dan sifat-sifat yang mulia.
Kesepuluh : Membiasakan mereka untuk tidur cepat, bangun cepat, dan sibukkan mereka dengan waktu-waktu yang akan bermanfaat bagi mereka, dan mengizinkan mereka dalam permainan-permainan yang dibolehkan pada waktu-waktu tertentu supaya mereka tidak bosan.
Kesebelas : Hendaklah seorang bapak berlaku lemah lembut dalam bermuamalah dengan mereka.
Dari `Aisyah radhiallahu `anha bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda :
"إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه، ولا ينزع من شيء إلا شانه"
“Tidaklah kelembutan itu berada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidak kelembutan itu dicabut dari sesuatu kecuali merusaknya.”[12]
Hendaklah seorang bapak berlaku adil diantara mereka dalam segala sesuatu, baik dalam berbicara dan memberi salam padanya, dalam nafkah, dalam pemberian, dan selainnya dari apa-apa yang mereka berhajat kepadanya sehingga tidak terjadi kecemburuan diantara mereka.
Dari Nu`maan bin Basyir radhiallahu `anhu bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda :
"اتقوا الله واعدلوا بين أولادكم"
“Bertaqwalah kalian kepada Allah dan berlaku adillah kalian antara anak-anak kalian”.[13]
Kedua belas : Hendaknya seorang bapak mengerti bahwa hidayah itu di tangan Allah Tabaaraka wa Ta`aala, yang akan menunjuki siapapun yang Dia kehendaki disebabkan keutamaan-Nya, dan menyesatkan siapapun yang dikehendaki-Nya disebabkan keadialan-Nya.
Hanyasanya diwajibkan atas seorang bapak hidayah dalam bentuk pendalilan dan pengarahan sebagaimana Allah Jalla wa `Alaa berfirman :
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk. (Al-Qashash : 56)
Yang diwajibkan atas orang tua hendaklah dia memperbanyak doa kepada Allah `Azza wa Jalla semoga Allah Subhaana wa Ta`ala memperbaiki dan memberikan hidayah pada mereka, sebagaimana juga Allah Jalla wa `Alaa berfirman :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan : 74)
Hendaklah orang tua menjauhi doa kecelakaan atas anak-anak mereka. Sebagaimana riwayat dari Jabir bin `Abdillah radhiallahu `anhuma bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda :
لا تدعوا على أنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا على أموالكم، لا توافقوا من الله ساعة يسأل فيها عطاء فيستجيب لكم
Artinya : “Jangan sekali-kali kalian mendo`akan kecelakaan atas diri-diri kalian, atas anak-anak kalian, dan atas harta-harta kalian, tidaklah kalian mencocoki satu saat dari Allah Tabaaraka wa Ta`ala dimana salah seorang kalian meminta satu permintaan pada saat tersebut maka Allah Subhaana wa Ta`ala mengabulkannya bagi kalian”. [14]
الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Diterjemahkan oleh : Abul Mundzir Dzul Akmal bin Muhammad Kamal As-Salafiy dari kitab : “Ad Durrarul Muntaqootu minal Kalimaatil Mulqooti, Duruusun Yaumiyah”, oleh Ad Doktor Amiin bin `Abdillah As Syaqaawiy, hal. 319-324.
[10] Al Bukhariy (5027).
[11] Al Bukhariy (7150), Muslim (142).
[12] Muslim (2594).
[13] Potongan hadist dalam Shohih Muslim (1623).
[14] Muslim (3009)
http://tazhimussunnah.com/
عن عثمان بن عفان رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : "خيركم من تعلم القرآن وعلمه
Dari `Utsman bin `Affan radihallahu `anhu bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda : "Sebaik baik kalian adalah yang mempelajari al Qur’an dan yang mengajarkannya".[10]
Kedelapan : Membentengi anak-anak dari pengaruh alat-alat teknologi canggih yang jelek.
Juga dari penyebab-penyebab yang akan menggiring kepada penyimpangan dan memotivasi mereka untuk melakukan tindakan kriminal dan menjerumuskan mereka ke tempat-tempat yang jelek dari apa-apa yang mereka lihat di internet dan siaran televisi, dari bentuk film-film porno, sinetron-sinetron yang rusak. Demikian juga bentuk film-film kartun yang merusak akhlaq, yang terdapat di dalamnya bentuk penyelisihan-penyelisihan terhadap syari`at terutama dalam masalah akidah dan akhlak, bersamaan banyaknya manusia yang bermudah-mudahan dalam masalah ini dan melalaikan mereka dari hal-hal yang terkandung di dalamnya bentuk kerusakan yang sangat besar.
عن معقل بن يسار رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : "ما من عبد يسترعيه الله رعية يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته إلا حرم الله عليه الجنة
Dari Ma`qil bin Yasaar radhiallahu `anhu bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda : "Tidak ada seorang hamba pun dimana Allah Tabaaraka wa Ta`aala telah mempercayakan satu kepemimpinan kepadanya, lantas dia meninggal dihari dia meninggal sementara dia berbuat curang terhadap rakyatnya kecuali Allah telah mengharamkan atasnya surga”.[11]
Diantara bentuk penipuan adalah memasukan alat-alat yang merusak ke dalam rumah dan merusak din (agama) anak-anak tersebut.
Kesembilan : Mengajarkan kepada mereka masalah-masalah keislaman dan keimanan dan menanamkan ke dalam hati-hati mereka keagungan Allah, kecintaan mereka kepada-Nya, dan menanamkan kecintaan mereka kepada Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam, menjelaskan tentang keutamaannya dan keutamaan berqudwah dengannya Shollallhu `alaihi wa Sallam.
Lalu mengajarkan kepada mereka adab-adab yang baik, akhlaq yang mulia seperti adab berpakaian, adab masuk masjid, adab makan dan minum, dzikir-dzikir pagi dan sore, adab menghormati orang yang lebih tua, adab dengan teman-teman dan sahabat-sahabat mereka, kemudian membiasakan mereka untuk berbicara yang baik dan menjauhkan mereka dari ucapan-ucapan yang jelek, membiasakan mereka untuk bersih baik badan atau pakaian, dan selain yang demikian dari bentuk adab-adab yang baik dan sifat-sifat yang mulia.
Kesepuluh : Membiasakan mereka untuk tidur cepat, bangun cepat, dan sibukkan mereka dengan waktu-waktu yang akan bermanfaat bagi mereka, dan mengizinkan mereka dalam permainan-permainan yang dibolehkan pada waktu-waktu tertentu supaya mereka tidak bosan.
Kesebelas : Hendaklah seorang bapak berlaku lemah lembut dalam bermuamalah dengan mereka.
Dari `Aisyah radhiallahu `anha bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda :
"إن الرفق لا يكون في شيء إلا زانه، ولا ينزع من شيء إلا شانه"
“Tidaklah kelembutan itu berada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidak kelembutan itu dicabut dari sesuatu kecuali merusaknya.”[12]
Hendaklah seorang bapak berlaku adil diantara mereka dalam segala sesuatu, baik dalam berbicara dan memberi salam padanya, dalam nafkah, dalam pemberian, dan selainnya dari apa-apa yang mereka berhajat kepadanya sehingga tidak terjadi kecemburuan diantara mereka.
Dari Nu`maan bin Basyir radhiallahu `anhu bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda :
"اتقوا الله واعدلوا بين أولادكم"
“Bertaqwalah kalian kepada Allah dan berlaku adillah kalian antara anak-anak kalian”.[13]
Kedua belas : Hendaknya seorang bapak mengerti bahwa hidayah itu di tangan Allah Tabaaraka wa Ta`aala, yang akan menunjuki siapapun yang Dia kehendaki disebabkan keutamaan-Nya, dan menyesatkan siapapun yang dikehendaki-Nya disebabkan keadialan-Nya.
Hanyasanya diwajibkan atas seorang bapak hidayah dalam bentuk pendalilan dan pengarahan sebagaimana Allah Jalla wa `Alaa berfirman :
إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk. (Al-Qashash : 56)
Yang diwajibkan atas orang tua hendaklah dia memperbanyak doa kepada Allah `Azza wa Jalla semoga Allah Subhaana wa Ta`ala memperbaiki dan memberikan hidayah pada mereka, sebagaimana juga Allah Jalla wa `Alaa berfirman :
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan : 74)
Hendaklah orang tua menjauhi doa kecelakaan atas anak-anak mereka. Sebagaimana riwayat dari Jabir bin `Abdillah radhiallahu `anhuma bahwa Nabi Shollallahu `alaihi wa Sallam bersabda :
لا تدعوا على أنفسكم، ولا تدعوا على أولادكم، ولا تدعوا على أموالكم، لا توافقوا من الله ساعة يسأل فيها عطاء فيستجيب لكم
Artinya : “Jangan sekali-kali kalian mendo`akan kecelakaan atas diri-diri kalian, atas anak-anak kalian, dan atas harta-harta kalian, tidaklah kalian mencocoki satu saat dari Allah Tabaaraka wa Ta`ala dimana salah seorang kalian meminta satu permintaan pada saat tersebut maka Allah Subhaana wa Ta`ala mengabulkannya bagi kalian”. [14]
الحمد لله رب العالمين، وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Diterjemahkan oleh : Abul Mundzir Dzul Akmal bin Muhammad Kamal As-Salafiy dari kitab : “Ad Durrarul Muntaqootu minal Kalimaatil Mulqooti, Duruusun Yaumiyah”, oleh Ad Doktor Amiin bin `Abdillah As Syaqaawiy, hal. 319-324.
[10] Al Bukhariy (5027).
[11] Al Bukhariy (7150), Muslim (142).
[12] Muslim (2594).
[13] Potongan hadist dalam Shohih Muslim (1623).
[14] Muslim (3009)
http://tazhimussunnah.com/
Posting Komentar